Kartu Rencana Studi (KRS) merupakan dokumen penting yang harus disusun oleh setiap mahasiswa setiap semester untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil. KRS memiliki peran yang sangat vital dalam proses perkuliahan, sehingga penting bagi mahasiswa untuk memahami hal-hal yang terkait dengan KRS. Berikut adalah 5 hal penting yang perlu diketahui tentang Kartu Rencana Studi (KRS):
1. Waktu Penyusunan KRS
KRS biasanya disusun oleh mahasiswa setiap awal semester, sebelum masa perkuliahan dimulai. Waktu penyusunan KRS ini sangat penting karena akan menentukan mata kuliah apa saja yang akan diambil selama satu semester. Sehingga, mahasiswa perlu memperhatikan deadline penyusunan KRS yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing.
2. Persyaratan Pengisian KRS
Sebelum menyusun KRS, mahasiswa perlu memperhatikan persyaratan yang harus dipenuhi, seperti jumlah SKS minimal atau prasyarat mata kuliah. Hal ini penting agar mahasiswa tidak salah langkah dalam memilih mata kuliah yang akan diambil.
3. Pilihan Mata Kuliah
Dalam KRS, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ingin diambil sesuai dengan program studi yang dijalani. Mahasiswa perlu memperhatikan mata kuliah wajib dan pilihan, serta menyesuaikan dengan rencana studi dan minat akademik masing-masing.
4. Perubahan KRS
Terkadang, ada perubahan yang perlu dilakukan pada KRS yang sudah disusun, misalnya perubahan jadwal atau penambahan mata kuliah. Mahasiswa perlu memperhatikan prosedur perubahan KRS yang berlaku di perguruan tinggi untuk menghindari masalah di kemudian hari.
5. Konsekuensi Pelanggaran KRS
Jika mahasiswa tidak mematuhi aturan yang terkait dengan KRS, seperti mengambil mata kuliah tanpa persetujuan dosen pembimbing atau tidak memenuhi SKS minimal, maka akan ada konsekuensi yang harus dihadapi, seperti tidak bisa mengikuti ujian atau tidak mendapatkan transkrip nilai.
Dengan memahami 5 hal penting di atas, diharapkan mahasiswa dapat menyusun KRS dengan baik dan memaksimalkan proses perkuliahan mereka. KRS merupakan panduan yang akan membantu mahasiswa mencapai tujuan akademiknya, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama.
Referensi:
1. Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi
2. Panduan Penyusunan Kartu Rencana Studi (KRS) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
3. Pedoman Penyusunan Rencana Studi Program Studi oleh Fakultas atau Jurusan terkait
